Bakalbeda.com - Pada Jumat (2/1/2024) lalu, media sosial dihebohkan oleh seorang wanita bercadar yang mengunggah video kontroversial di akun TikToknya @/nissaaniraffy.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 13 detik tersebut, wanita pemilik usaha meubel ini diduga menghina calon presiden Prabowo Subianto dengan menggunakan kata 'autis'.
Kontroversi pun merebak luas, menimbulkan kegaduhan di kalangan netizen.
Namun, setelah video tersebut viral dan mendapatkan perhatian publik, wanita tersebut memberikan klarifikasi melalui video permintaan maaf.
Ia menyampaikan alasan di balik penggunaannya terhadap kata 'autis' dan menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki pemahaman sebelumnya mengenai makna kata tersebut.
Dalam klarifikasinya, wanita tersebut mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh orang tua yang merasa terluka oleh video yang ia unggah.
Ia mengakui bahwa video tersebut tidak direncanakan dan spontan keluar dari mulut temannya yang menyebut kata 'autis'.
"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh orang tua yang sudah saya buat sakit hati terhadap video saya yang beredar," ujarnya dengan tulus.
Wanita tersebut juga bersumpah bahwa ia tidak memiliki pemahaman sebelumnya mengenai arti kata 'autis' dan mengakui bahwa kejadian ini menjadi pembelajaran baginya.
Permintaan maafnya ditujukan khususnya kepada orang tua yang memiliki anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
"Saya berani bersumpah lillahi ta’alla sumpah demi Allah bahwa saya tidak tahu dan saya tidak paham sama sekali arti kata autis sebelumnya," tegasnya.
Dengan tindakan klarifikasi dan permintaan maaf ini, wanita tersebut berharap dapat meredam kontroversi yang timbul akibat video kontroversialnya.
Ia mengakui kesalahannya dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-kata di media sosial agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pengguna media sosial untuk lebih bijak dan sensitif dalam berkomunikasi daring.
0 Komentar