Breaking News

Koordinasi Terkait Aliran Paham Keagamaan di Bumi Panrita Kitta

 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai (Kemenag Sinjai) H. Jamaris melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Khaeroni terkait “Identifikasi dan Deteksi dini Paham Keagamaan dan Aliran faham Keagamaan” di kabupaten Sinjai, Jumat (15/7/2022)

Kakankemenag Sinjai menyampaikan, bahwa maraknya paham, aliran keagamaan yang muncul di masyarakat, khususnya paham, aliran yang menyimpang rentan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Identifikasi dan deteksi dini menjadi keharusan dilakukannya untuk mencegah munculnya gesekan yang tidak diinginkan khususnya di Kab. Sinjai ungkap Jamaris,

Dihadapan Kakanwil Kemenag Sulsel, dan Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsul H. Ali Yafid , Ia menyampaiakan bahwa telah membahas bersama sama di Mapolres Sinjai bersama Tokoh Agama dan Masyakatat bersama Tim Densus 88 Polri mengungkap adanya
menyebut ada sembilan orang terindikasi menjadi anggota organisasi Khilafatul Muslimin di kabupaten Sinjai dan mengawasi penyebaran nya, Selasa (20/2/2022) lalu,

“Kami sudah memanggil orang tersebut, yang hadir kemarin 5 orang, 2 orang sudah meninggal dunia dan 2 orang lainnya lagi sakit sehingga belum sempat hadir,”

Jamaris mengungkapkan kesembilan orang ini mulai tersentuh pada saat menghadiri pengajian-pengajian yang dilakukan oleh anggota Khilafatul Muslimin beberapa waktu lalu.

“Pada saat pengajian itu, kartu identitas mereka diambil lalu didaftar sebagai anggota dan dibai’at,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi dan pengakuan kelima orang tersebut kata Jamaris, awal mulanya mereka masuk di organisasi Khilafatul Muslimin ini pada saat mengikuti pengajian di salah satu sekolah di kabupaten Sinjai

Warga kabupaten Sinjai ini yang terdaftar sebagai anggota Khilafatul Muslimin tidak tahu dan paham tentang organisasi tersebut. “Setelah ditelusuri, baik jejak elektronik ataupun aktivitas-aktivitas di tengah masyarakat tidak ditemukan kegiatan-kegiatan dilakukan yang dianggap merugikan, baik terkait membangun jaringan ataupun hal lain yang dianggap membahayakan dan ternyata mereka ini tidak memiliki informasi yang cukup tentang organisasi ini sehingga kita anggap mereka ini adalah korban

“Mereka juga sudah melakukan Syahadat atau Sumpah Janji kebangsaan untuk kembali memperkuat komitmennya tetap loyal menjadi bagian dari NKRI dan menyatakan mencabut bai’atnya yang dilakukan pada saat pengajian itu,” dan saat ini dalam pembinaan pemerintah di Sinjai dan Kemenag bersama MUI. Kata Kakankemenag Sinjai,

Dalam laporanya pada Kakanwil Kemenag Sulsel,
Jamaris telah melakukan pertemuan dengan Pimpinan Pondok Pesantren, Pembina TKA/TPA se Sinjai penyuluh agama Islam dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Sinjai dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Kab. Sinjai untuk bersama sama aktif memantau gerakan aliran menyimpang atau menyesatkan di Bumi Panrita Kitta,

“Saya telah mengimbau penyuluh agama dan ASN Kemenag pantau terus gerakan-gerakan yang terindikasi sesat dan menyesatkan di sinjai.

Dikatakan, gerakan-gerakan yang terindikasi menyimpang atau sesat dan menyesatkan tidak boleh eksis di Bumi Sinjai sebab hal itu akan menjadi sumber masalah bagi keberlangsungan kerukunan baik internal umat beragama maupun antar umat beragama di Sinjai sehingga dirinya genjar melakukan pertemuan dengan berbagai lintas stakholder di sinjai. Kata Jamaris. (Arf) 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda