Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai (Kemenag Sinjai) H. Jamaris melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Khaeroni terkait “Identifikasi dan Deteksi dini Paham Keagamaan dan Aliran faham Keagamaan” di kabupaten Sinjai, Jumat (15/7/2022)
Kakankemenag Sinjai menyampaikan, bahwa maraknya paham, aliran keagamaan yang muncul di masyarakat, khususnya paham, aliran yang menyimpang rentan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Identifikasi dan deteksi dini menjadi keharusan dilakukannya untuk mencegah munculnya gesekan yang tidak diinginkan khususnya di Kab. Sinjai ungkap Jamaris,
“Kami sudah memanggil orang tersebut, yang hadir kemarin 5 orang, 2 orang sudah meninggal dunia dan 2 orang lainnya lagi sakit sehingga belum sempat hadir,”
Jamaris mengungkapkan kesembilan orang ini mulai tersentuh pada saat menghadiri pengajian-pengajian yang dilakukan oleh anggota Khilafatul Muslimin beberapa waktu lalu.
“Pada saat pengajian itu, kartu identitas mereka diambil lalu didaftar sebagai anggota dan dibai’at,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi dan pengakuan kelima orang tersebut kata Jamaris, awal mulanya mereka masuk di organisasi Khilafatul Muslimin ini pada saat mengikuti pengajian di salah satu sekolah di kabupaten Sinjai
Warga kabupaten Sinjai ini yang terdaftar sebagai anggota Khilafatul Muslimin tidak tahu dan paham tentang organisasi tersebut. “Setelah ditelusuri, baik jejak elektronik ataupun aktivitas-aktivitas di tengah masyarakat tidak ditemukan kegiatan-kegiatan dilakukan yang dianggap merugikan, baik terkait membangun jaringan ataupun hal lain yang dianggap membahayakan dan ternyata mereka ini tidak memiliki informasi yang cukup tentang organisasi ini sehingga kita anggap mereka ini adalah korban
“Mereka juga sudah melakukan Syahadat atau Sumpah Janji kebangsaan untuk kembali memperkuat komitmennya tetap loyal menjadi bagian dari NKRI dan menyatakan mencabut bai’atnya yang dilakukan pada saat pengajian itu,” dan saat ini dalam pembinaan pemerintah di Sinjai dan Kemenag bersama MUI. Kata Kakankemenag Sinjai,
“Saya telah mengimbau penyuluh agama dan ASN Kemenag pantau terus gerakan-gerakan yang terindikasi sesat dan menyesatkan di sinjai.
Dikatakan, gerakan-gerakan yang terindikasi menyimpang atau sesat dan menyesatkan tidak boleh eksis di Bumi Sinjai sebab hal itu akan menjadi sumber masalah bagi keberlangsungan kerukunan baik internal umat beragama maupun antar umat beragama di Sinjai sehingga dirinya genjar melakukan pertemuan dengan berbagai lintas stakholder di sinjai. Kata Jamaris. (Arf)
0 Komentar