MAKASSAR, bakalabeda.com – Acara jalan sehat yang diadakan oleh Yayasan Anak Rakyat di Lapangan Tala Bumi Tamalanrea Permai pada Minggu, 13 Agustus 2023, menyisakan kontroversi terkait pemberian hadiah utama umrah kepada peserta.
Protes keras muncul setelah pemenang hadiah utama umrah, Josh alias Rifky, berusia 12 tahun, mendapati hadiahnya dibatalkan oleh panitia acara.
Rifky, yang beralamat di Kompleks Puri Asri A.15, Kecamatan Tamalanrea, beruntung memenangkan hadiah utama umrah dalam undian jalan sehat bertajuk 'Merdeka Anak Rakyat'.
Namun, euforia Rifky terhenti ketika ia dipanggil ke atas panggung oleh MC acara, hanya untuk mendapati panitia membatalkan hadiah umrahnya dengan alasan usianya yang masih terlalu muda, meskipun telah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Kontroversi timbul ketika panitia menilai bahwa usia yang masih tergolong cilik membuat Rifky belum memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang.
Namun, ibu Rifky, Indah Astriani, menegaskan bahwa hadiah utama harus tetap diberikan mengingat putranya telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Indah juga berpendapat bahwa kehadirannya sebagai wali sah seharusnya dapat mewakili hak-hak anaknya.
"Sangat tidak adil bagi kami. Anak saya tidak berhenti menangis. Haknya dirampas. Masa hadiah umrah digantikan tivi dan dispenser," ungkap Indah dengan nada kesal.
Menurutnya, hadiah pengganti yang diberikan oleh panitia, yakni sebuah televisi dan dispenser, jauh dari nilai dan makna hadiah utama umrah yang menjadi haknya.
Sementara panitia acara berargumen bahwa usia Rifky yang masih muda menjadikan alasan yang valid untuk membatalkan hadiah umrah, muncul pertanyaan mengenai ketegasan kriteria pemenang dan batasan usia yang seharusnya diterapkan dalam undian.
Indah menambahkan bahwa usia seharusnya bukanlah hambatan, mengingat tidak ada batasan usia yang disebutkan dalam persyaratan peserta untuk ikut serta dalam undian.
Kontroversi ini mencerminkan ketidakjelasan aturan dan komunikasi yang dapat mempengaruhi keadilan dalam penghargaan hadiah dalam acara semacam ini.
Diharapkan pihak panitia dapat merespons masalah ini dengan transparansi dan tanggung jawab, serta mengambil langkah-langkah yang adil dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebuah evaluasi menyeluruh dan pembelajaran dari insiden ini diharapkan dapat mencegah terulangnya situasi serupa di masa depan.
Meskipun acara ini telah selesai, dampak dari kontroversi ini tetap memberikan pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi yang jelas dan keadilan dalam mengelola acara publik yang melibatkan partisipasi anak-anak dan keluarga.***
0 Komentar