Breaking News

Panduan Istilah dalam Dunia Franchise Memahami Dasar-dasar Bisnis Waralaba


Bakalbeda.com
- Bisnis waralaba telah menjadi salah satu model bisnis yang populer di berbagai sektor industri.

Bagi para pelaku usaha yang ingin memulai bisnis dengan risiko yang lebih terkendali, franchise menjadi pilihan yang menarik.

Sebelum terjun ke dalam dunia ini, penting bagi kita untuk memahami beberapa istilah dasar yang sering digunakan dalam bisnis waralaba.

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri, bisnis waralaba telah menjadi salah satu model bisnis yang menarik perhatian banyak pelaku usaha.

Konsep ini memungkinkan individu atau perusahaan untuk memanfaatkan merek dan konsep bisnis yang sudah mapan, tanpa harus memulai dari awal.

Namun, sebelum terjun ke dalam dunia waralaba, penting bagi para calon pebisnis untuk memahami istilah-istilah kunci yang sering digunakan dalam bisnis ini.

Artikel ini akan membahas beberapa istilah dasar yang perlu diketahui oleh mereka yang berencana terlibat dalam usaha waralaba.

Dengan pemahaman yang baik terhadap istilah-istilah ini, diharapkan para calon pebisnis dapat menjalankan operasional waralaba dengan lebih efektif dan sukses.

Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang istilah-istilah tersebut.


Franchisor merupakan pihak pertama dalam bisnis waralaba. Mereka adalah pemilik merek atau konsep bisnis yang memberikan hak kepada pihak kedua, atau franchisee, untuk menggunakan dan memanfaatkan merek tersebut.

Hubungan antara franchisor dan franchisee didasarkan pada perjanjian resmi yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak.


Franchisee adalah pihak yang menggunakan nama merek dari franchisor untuk menjalankan usaha.

Mereka membayar biaya awal (franchise fee) dan royalti kepada franchisor untuk mendapatkan hak tersebut.

Sebagai pemilik usaha waralaba, franchisee bertanggung jawab menjalankan operasional harian sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh franchisor.


Royalty fee adalah biaya yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor sebagai pembagian hak atas merek.

Biaya ini umumnya merupakan persentase dari pendapatan kotor (revenue) yang dihasilkan oleh franchisee.

Pembayaran ini dilakukan secara berkala dan merupakan bagian dari kesepakatan antara kedua belah pihak.


Franchise fee adalah biaya awal yang harus diserahkan oleh franchisee kepada franchisor sebelum memulai operasional bisnis waralaba.

Biaya ini mencakup hak untuk menggunakan merek, pelatihan awal, dan dukungan lainnya yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee.


Revenue, atau pendapatan kotor, merupakan total penerimaan dari penjualan produk atau jasa sebelum dikurangi dengan biaya operasional.

Bagi franchisee, revenue menjadi dasar perhitungan royalty fee yang harus dibayarkan kepada franchisor.


Supplier adalah pihak yang menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi.

Dalam bisnis waralaba, hubungan yang baik dengan supplier sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan kelancaran operasional.


Profit, atau keuntungan, adalah hasil dari pendapatan bersih setelah dikurangi dengan semua biaya operasional.

Keberhasilan bisnis waralaba tidak hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga dari tingkat keuntungan yang dapat diraih oleh franchisee. 

Memahami istilah-istilah dasar dalam bisnis waralaba menjadi kunci sukses bagi para pelaku usaha.

Dengan pemahaman yang baik terhadap hubungan antara franchisor dan franchisee, beserta aspek keuangan seperti royalty fee dan profit, diharapkan para calon pebisnis dapat mengambil keputusan yang tepat dan membangun bisnis waralaba yang sukses.

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda