Bakalbeda.com - Bismillah. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, ketika bulan Ramadan tiba, banyak di antara kita yang bersemangat menjalankan shalat Tarawih.
Namun, ada yang bertanya: Apakah shalat Tarawih itu wajib atau sunnah? Mari kita bahas dengan ilmu agar kita bisa beribadah dengan pemahaman yang benar.
Apa Itu Shalat Tarawih?
Shalat Tarawih adalah bagian dari qiyam Ramadan, yaitu shalat malam yang dilakukan khusus di bulan suci ini.
Waktu pelaksanaannya setelah shalat Isya, bisa dilakukan secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah.
Kata "Tarawih" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "istirahat", karena memang dilakukan dengan penuh ketenangan dan ada selingan jeda di antara rakaatnya.
Bagaimana Hukum Shalat Tarawih?
Saudaraku, dalam Islam ada hukum-hukum ibadah yang telah dijelaskan oleh para ulama berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis.
Untuk shalat Tarawih, hukumnya adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Dalilnya adalah sabda Rasulullah ﷺ:
"Barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadan dengan penuh iman dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, meskipun tidak wajib, shalat ini sangat dianjurkan karena besar sekali keutamaannya, terutama dalam menghapus dosa-dosa kita yang telah lalu.
Bagaimana Praktik Rasulullah ﷺ dan Para Sahabat?
Dalam sejarahnya, Rasulullah ﷺ tidak selalu mengerjakan shalat Tarawih secara berjamaah setiap malam Ramadan.
Beliau pernah melakukannya beberapa malam bersama para sahabat, lalu berhenti karena khawatir akan dianggap wajib oleh umatnya.
Setelah Rasulullah ﷺ wafat, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu melihat bahwa umat Islam lebih tertib dan khusyuk jika melakukannya secara berjamaah.
Maka beliau mengumpulkan mereka dengan satu imam di masjid, dan inilah yang menjadi tradisi hingga sekarang.
Berapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih?
Nah, ini juga sering menjadi perdebatan. Ada yang melaksanakan 8 rakaat sebagaimana disebutkan dalam hadis Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah shalat malam lebih dari 11 rakaat (termasuk witir).
Ada pula yang menjalankan 20 rakaat sebagaimana praktik para sahabat di zaman Khalifah Umar bin Khattab.
Saudaraku, dalam masalah ini ada keluasan. Apakah 8 rakaat atau 20 rakaat, keduanya memiliki dalil dan boleh diamalkan sesuai kemampuan. Yang penting adalah menjaga kekhusyukan dan konsistensi dalam melaksanakannya.
Jadi, hukum shalat Tarawih adalah sunnah muakkadah, bukan wajib. Namun, karena keutamaannya yang luar biasa, jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan ini.
Baik berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah, mari kita jadikan Ramadan sebagai momentum meningkatkan kualitas ibadah kita.
Semoga Allah memudahkan kita dalam menjalankan shalat Tarawih dan menerima amal ibadah kita semua. Aamiin. Wallahu a’lam bishawab.
0Comments