“Suami saya, selain petani, juga mengajarkan cara membaca Al-Quran kepada anak-anaknya. Setelah suami meninggal, saya-lah yang melanjutkan, termasuk mengajar anak-anak di Kalamisu membaca Al-Quran,” terang perempuan yang lahir pada 1967 silam ini.
Kelebihan Wildani saat membawakan Tilawah Al-Quran, disusul prestasinya pada setiap lomba, rupanya menarik perhatian pemangku kepentingan di Kabupaten Sinjai. Setelah menjuarai kategori tilawah pada MTQ tingkat Kabupaten Sinjai di Kecamatan Sinjai Timur, Wildani yang juga siswa SDN 12 Aska ini dipercaya mewakili Sinjai ke MTQ XXX tingkat provinsi di Malili, Kabupaten Luwu Timur. Namun di MTQ tahun 2018 tersebut, siswa penyuka mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini hanya mampu meraih peringkat sembilan.
Berbekal pengalamannya di Malili, Wildani terus mengasah diri. Ia dibantu salah seorang guru dari Kecamatan Sinjai Borong bernama Asfar untuk meningkatkan kemampuannya di cabang tilawah. Meski kemampuannya sudah dianggap mumpuni, Wildani justru hanya meraih peringkat ketiga saat Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Kabupaten Sinjai. Padahal seleksi ini adalah jalan masuk untuk kembali berlomba di MTQ tingkat provinsi.
Sempat Mewakili Maros di Ajang MTQ
Karena keinginan anaknya yang cukup besar untuk kembali tampil di MTQ tingkat provinsi, Badina sebagai ibu tak kuasa menahan permintaan dari Kabupaten Maros, yang ingin menggunakan jasa Wildani sebagai peserta MTQ mewakili Maros. Padahal Badina sudah menjelaskan, kalau anaknya hanya peringkat ketiga di STQ Sinjai.
Akhirnya Kabupaten Maros berhasil menggunakan jasa Wildani di MTQ tingkat provinsi. Bahkan ‘dikontrak’ selama 2 kali pelaksanaan MTQ, dan semuanya meraih juara pertama serta mewakili Sulawesi Selatan di tingkat nasional.
“Karena kabupaten lain meminta, ya saya iyakan karena keinginan menambah pengalaman anak saya. Alhamdulillah, dua MTQ bersama Kabupaten Maros selalu juara satu,” kata Badina mengenang.“Kemudian waktu MTQ provinsi di Sidrap, masih mewakili Maros, Kepala Kemenag Sinjai saat itu, pak Hafid meminta setelah MTQ Sidrap agar anak saya kembali membela Sinjai. Akhirnya di MTQ kabupaten di Sinjai Borong, anak saya juara mewakili Kecamatan Sinjai Selatan, dan mewakili Sinjai ke MTQ XXXII tingkat provinsi di Bone, kemarin. Alhamdulillah juara satu,” ucap Badina yang saat ini membina 12 orang anak yang mengaji di rumahnya.
“Saingan saya dari Bantaeng dan Enrekang, pak. Kalau yang dari Bantaeng sudah sering ketemu di MTQ. Kalau yang dari Enrekang baru ketemu di Bone,” tambah Wildani, menambahkan penjelasan ibunya.
Ingin Menjadi Guru PAI
Cita-cita Wildani sederhana namun mulia; Guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Makanya ia sangat suka membaca buku-buku Agama Islam, dan mendalami Al-Quran. Ia selalu terinsipirasi guru PAI-nya di SD dan SMP, Muliati dan Syamsuddin.
Meski suka dengan pelajaran PAI dan ingin menjadi Guru PAI, Wildani tidak melupakan pelajaran lain. Makanya sejak SD hingga kelas 1 SMP, ia selalu berada di peringkat lima besar. “Saya hobi membaca Al-Quran dan buku-buku agama, pak. Saya bercita-cita jadi Guru PAI,” ucapnya polos.
Sebagai bekal dan persiapan mengikuti MTQ tingkat nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Wildani selalu mengikuti pesan ibunya. Selain itu kembali berlatih di rumah. “Dilarang makan makanan yang berminyak, dan minum air es,” tambahnya melanjutkan pesan ibunya untuk menjaga kualitas suara.
Untuk teknik tilawah, adik dari Wahyuni ini tetap mengasah kemampuan tajwid dan Fashahah-nya di rumah seperti yang diajarkan pembinanya. “Tapi saya berharap, pak. Pemda Sinjai memfasilitasi saya dan pak Asfar sebagai pembina anak saya, untuk menemani Wildani ke Banjarmasin nanti,” harap Badina menutup pembicaraan.
Badina sungguh sosok ibu yang tegar, namun disiplin soal pelajaran agama kepada anak-anaknya. Wahyuni, anak sulungnya, tetap ia kuliahkan ke salah satu kampus islam di Makassar meski dengan segala keterbatasan. Sementara Wildani, saat ini sudah naik ke kelas 2 SMP. Ia hanya berharap dari hasil panen di sawah milik almarhum suaminya, yang kini dipercayakan digarap ke salah satu kerabatnya, untuk membiayai kuliah dan sekolah dua anaknya tersebut. (*)
Biodata:
Nama : Wildani
Tempat, tanggal lahir: Sinjai, 14 Oktober 2008
Sekolah: SMPN 12 Aska, Kecamatan Sinjai Selatan
Hobi: Membaca Al-Quran dan buku agama
Alamat rumah: Dusun Kalamisu, Desa Aska
Nama orangtua: Alwi (ayah), Badina (ibu)
Baca Selengkapnya
0 Komentar