Breaking News

Pemberdayaan UMKM Melalui Bisnis Model Canvas dan Rekomendasi Pengembangan


Bakabeda.com
- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan sentral dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai penyerap tenaga kerja, tetapi juga sebagai pengurang kemiskinan dan peningkat pendapatan masyarakat.

Meskipun menghadapi dampak pandemi COVID-19, UMKM tetap menjadi pilar vital dalam menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM menjadi fokus utama pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Bedasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, nilai transaksi UMKM selama tiga tahun terakhir mencapai angka yang signifikan, yaitu sebesar Rp8.573,89 triliun pada tahun 2020, Rp9.120 triliun pada tahun 2021, dan Rp9.700 triliun pada tahun 2022.

Angka ini mencerminkan kontribusi UMKM yang terus meningkat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, meskipun menghadapi tantangan dari situasi ekonomi global.

Salah satu langkah krusial dalam memperkuat UMKM adalah dengan mengoptimalkan partisipasi mereka dalam belanja pemerintah pusat.

Belanja pemerintah pusat yang dilakukan secara tertib, efektif, dan transparan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.

Bisnis Model Canvas (BMC), diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder, menjadi alat yang efektif dalam merancang dan memvisualisasikan model bisnis.

BMC membantu UMKM mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.

Dengan sembilan elemen kunci, BMC memungkinkan UMKM untuk merinci segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, dan elemen-elemen lainnya yang esensial dalam strategi bisnis mereka

Dalam konteks pengembangan UMKM di Indonesia, BMC dapat diterapkan dengan memperhatikan segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, dan elemen-elemen lainnya.

UMKM dapat fokus pada penyediaan produk atau layanan berkualitas dengan harga terjangkau, peningkatan aksesibilitas melalui berbagai saluran distribusi, dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Rekomendasi untuk Pengembangan UMKM:

1. Digitalisasi dan Stimulus, Mendorong digitalisasi UMKM dan memberikan stimulus bagi yang telah terdigitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

2. Legalisasi dan Formalisasi, Mendorong legalisasi dan formalisasi bagi UMKM yang belum memiliki izin usaha untuk meningkatkan kepercayaan, perlindungan hukum, dan akses ke perbankan.

3. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas, Mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM melalui pameran, seminar, workshop, dan pelatihan, serta bimbingan melalui platform belanja dan pengembangan usaha yang difasilitasi pemerintah.

Pemberdayaan UMKM melalui BMC dan implementasi rekomendasi dapat menjadi kunci sukses dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan fokus pada digitalisasi, legalisasi, dan peningkatan kapasitas, UMKM dapat menjadi kekuatan utama dalam memperkuat ekonomi nasional dan meraih keberlanjutan jangka panjang.

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda