Breaking News

Ibnu Sina: Inspirasi Keilmuwan dari Zaman Keemasan Islam

Hespirawati | Penulis

Siapa itu Ibnu Sina? Ibnu Sina yang dikenal di dunia Barat sebagai Avicenna, Ia adalah seorang filsuf, dokter, dan ilmuwan terkenal dalam ilmu pengetahuan dan sejarah Islam.

Kontribusinya di berbagai bidang yang luar biasa mulai dari kedokteran hingga filsafat, sehingga menjadikan ia sebagai simbol keunggulan keilmuwan di Zaman Keemasan Islam.

Kesungguhan Ibnu Sina dalam mempelajari banyak bidang ilmu pengetahuan, bahkan sejak dia kecil. Menjadikannya menjadi sosok yang luar biasa yang kita kenal sampai hari ini.

Dengan mengenal dan mengatahui para ilmuwan Islam yang sangat berpengaruh seperti Ibnu Sina, bisa menjadikan kita lebih termotivasi dalam menuntut ilmu pengetahuan apapun dan dimanapun itu.

Kritikan Terhadap Pemikiran Ibnu Sina

Yang menarik perhatian adalah pemikiran-pemikiran Ibnu Sina yang menuai banyak kritikan karena argumen-argumennya yang banyak bertentangan dengan konsep Islam karena pemikirannya yang terlalu mengadopsi filsafat Yunani dan Ilmuwan Barat seperti Aristoteles.

Pemikirannya terkait kenabian yang menganggap bahwa nabi itu dipilih untuk menerima wahyu karena kesempurnaan akal dan jiwa mereka serta intuisi yang sangat tinggi, sementara pemikirannya ini bertentangan dengan ajaran Islam, karena Nabi itu dipilih oleh Tuhan berdasarkan kehendak-Nya dan bukan tergantung kapasitas akal atau jiwa mereka.

Jujur saja, saya sebagai mahasiswa mengaggap pemikiran-pemikiran Ibnu Sina yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, justru menunjukkan bahwa pentingnya keberanian berpikir.

Tidak semua, pemikiran ilmuwan bisa kita terima dengan tangan terbuka, sehingga membuat kita lebih banyak berpikir dan membuka ruang pemahaman kita terhadap hal-hal demikian.

Melalui gagasannya, mengajarkan kepada kita bahwa ilmu pengetahuan adalah jalan untuk memahami dunia dan menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Meskipun banyak pemikiran-pemikiran Ibnu Sina yang bertentangan dengan ajaran Islam, tapi kontribusi-kontibusi yang diberikan terhadap ilmu pengetahuan, filsafat dan di bidang kedokteran tidak dapat kita abaikan. Ibnu Sina adalah seorang tokoh besar dan menjadi figure penting yang memberikan warisan intelektual yang luar biasa. Bisa kita lihat dari karya-karyanya yang sangat berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan hingga kini.

Salah satu karya terbesar dari Ibnu Sina adalah Al-Qanun fi al-Tibb (Canon Of Medicine), buku yang sangat berpengaruh khususnya di bidang kedokteran, yang isinya tentang pengklasifikasian jenis-jenis penyakit, penyebabnya, gejala dan tanda-tandanya, serta cara mengatasinya.

Ibnu Sina tidak hanya menggabungkan pengetahuan yang telah ada tetapi juga menciptakan karya-karya baru di bidang kedokteran.

Karya lainnya di bidang ilmu pengetahuan seperti Kitab asy-Syifa yang disusun sebagai karya filsafat yang sangat luas dan mendalam, yang mencakup teori tentang logika, ilmu alam, matematika dan metafisika, dalam bidang ini, Ibnu Sina menggunakan pendekatan rasional dan penyeledikan yang terstruktur. Karya ini banyak memengaruhi banyak pemikir islam maupun Barat.

Ibnu Sina Sebagai Teladan Bagi Generasi Muda

Kita sebagai generasi muda muslim dapat mengambil banyak inspirasi dari perjalanan intelektual Ibnu Sina. Ia adalah contoh nyata bahwa keingintahuan kita, kerja keras dan keterbukaan terhadap berbagai sumber pengetahuan yang bisa menghasilkan kontribusi yang bahkan bertahan sampai saat ini.

Rasa penarasan yang membuat kita ingin selalu belajar untuk mengetahui ilmu-ilmu baru, bisa menjadikan kita seorang intelektual yang berkembang.

Dalam artian, kita sebagai generasi muda akan terus meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperluas wawasan dan mengasah keterampilan kita yang relevan sehingga kita bisa dan mampu memberikan kontribusi-kontribusi yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan seperti Ibnu Sina.

Dunia saat ini, membutuhkan pendekatan komprehensif seperti yang dicontohkan oleh Ibnu Sina. Dimana di era modernisasi yang sering kali memisahkan antara sains dan agama, Ibnu Sina justru memadukan keduanya agar bisa berjalan beriringan dan bisa saling melengkapi dalam membantu manusia memahami dunia dan Tuhan, seperti dengan membuktikan keberadaan Tuhan secara rasional, hal ini menunjukkan bahwa akal manusia dapat digunakan untuk mendukung ajaran Islam.

Sebagai seorang muslim, kita tidak hanya diajak untuk mengenang sosok Ibnu Sina sebagai sosok historis, tetapi juga untuk menjadikannya inspirasi untuk selalu semangat dalam menghadapi tantangan dunia modern.

Kita harus bisa menjadi seperti Ibnu Sina dengan keberanian dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan, tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai agama Islam, sehingga kita bisa dapat menyeimbangkannya baik secara intelektual maupun spiritual.

Ibnu Sina dan Masa Depan Ilmu Pengetahuan

Pemikiran Ibnu Sina masih tetap relevan sampai hari ini, ketika dunia menghadapi tantangan global yang membutuhkan pendekatan yang beragam.

Keseimbangan antara iman dan akal yang ia tawarkan menjadi teladan yang dapat menginspirasi para ilmuwan, filsuf, dan pemimpin agama.

Ibnu Sina mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya tentang memahami dunia, tetapi juga tentang menemukan tempat manusia dalam ciptaan Tuhan. Dengan pemikiran seperti ini, ia bukan hanya menjadi tokoh besar dalam sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi untuk masa depan yang lebih selaras antara akal dan Iman. Selain itu pendekatan menyeluruh yang diajukan oleh Ibnu Sina membuks peluang besar untuk mendekatkan ilmu pengetahuan dan agama yang sering dianggap bertentangan.

Dunia saat ini membutuhkan cara pandang seperti yang dilakukan Ibnu Sina untuk menghadapi tantangan yang kompleks seperti perubahan iklim, kesehatan global, dan kemajuan teknologi yang perlu dikelola demi keberlanjutan umat manusia.

Ibnu Sina mengajarkan kita untuk tidak sekadar mencari jawaban dari fenomena alam, tetapi juga merenungkan tujuan dari ilmu pengetahuan itu sendiri.

Dengan demikian, ia tidak hanya dikenang sebagai tokoh sejarah, tetapi juga pemikirannya itu tidak hanya menjawab kebutuhan pada saat itu, tetapi juga memberikan arah dan solusi yang berkepanjangan, memberikan arah bagi dunia untuk menciptakan ilmu pengetahuan yang menyeluruh, bermoral dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Prof. Dr. Mustari Mustafa, M. Pd sebagai guru besar UIN Alauddin Makassar di bidang Ilmu Filsafat, mengharapkan generasi-generasi muda saat ini bisa lebih banyak mengenali sosok-sosok hebat serta ilmuwan seperti Ibnu Sina, yang bisa menjadi inspirasi bagi gemerasi muda muslim, meskipun banyak yang menentang pemikirannya tetapi disisi lain bisa membantu kita untuk bisa lebih berpikir lebih kritis.

Artikel ditulis oleh Hespirawati Mahasiswa dan Prof. Dr. Mustari Mustafa, M. Pd

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda